HUJANBET – Jalankan Bisnis Keberlanjutan, LPKR Pakai Material Ramah Lingkungan

Lippo Karawaci berkomitmen ciptakan ilingkungan yang layak huni

Liputan6.com, Jakarta – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memiliki komitmen kuat menjalankan bisnis keberlanjutan. Salah satu cara yang dijalankan adalah dengan mengedepankan efisiensi material dan pemanfaatan bahan ramah lingkungan dalam pengembangan proyek.

Dengan pengalaman panjang dalam pengembangan dan pengelolaan portfolio aset yang terdiversivikasi, LPKR berupaya menciptakan nilai di setiap segmen melalui pemanfaatan lahan yang inovatif dan rantai nilai yang terintegrasi.

Saat ini LPKR memiliki portofolio aset meliputi perumahan, hunian bertingkat, rumah sakit, pusat perbelanjaan, hotel, kawasan komersial dan industri, gedung perkantoran, hingga kota mandiri.

Group CEO Lippo Indonesia John Riady menjelaskan, sebagai pelopor dalam penerapan prinsip keberlanjutan, LPKR berkomitmen menciptakan lingkungan yang layak huni sekaligus menjaga kelestarian alam untuk seluruh pemangku kepentingan dan generasi masa depan.

“Sebagai bentuk implementasi, LPKR secara aktif mencari alternatif material yang lebih ramah lingkungan. Langkah ini menjadi penting, mengingat penggunaan material konstruksi berkontribusi signifikan terhadap jejak karbon perusahaan,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (17/4/2025).

Dalam dua tahun terakhir, sektor real estat LPKR telah menggunakan sekitar 183 kiloton bahan bangunan, termasuk beton, baja, kaca, dan kayu. Untuk menekankan dampak lingkungan, LPKR menjajaki berbagai solusi seperti prefabrikasi, penggunaan material daur ulang, serta mendorong renovasi rumah dibandingkan dengan pembongkaran dan konstruksi baru.

Perusahaan juga aktif mempelajari dan menerapkan praktik desain berkelanjutan guna mengoptimalkan efisiensi penggunaan material dalam pengembangan proyek.

John Riady menegaskan bahwa keberlanjutan merupakan pilar strategis yang mendorong penciptaan nilai dan pertumbuhan jangka panjang.

“Integrasi prinsip keberlanjutan dalam strategi bisnis utama, operasional dan manajemen risiko adalah Langkah krusial. Pendekatan menyeluruh berbasis ESG menjadi fondasi bagi masa depan yang lebih bertanggung jawab, “tutup dia. 


2 dari 3 halaman

LPKR Cetak Pra-Penjualan Rp 6,01 Triliun sepanjang 2024

Sebelumnya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mampu membukukan pra-penjualan sebesar Rp 6,01 triliun sepanjang 2024. Angka ini melebihi target tahunan dengan pencapaian 112%. Selain itu, jumlah pra-penjualan LPKR ini juga naik sebesar 17% dibandingkan tahun sebelumnya.

CEO Grup Lippo John Riady menyampaikan, realisasi kinerja Lippo Karawaci sepanjang 2024 ini mencerminkan permintaan pasar yang terus tumbuh terhadap produk properti residensial dan komersial. Produk properti residensial tetap menjadi pendorong utama dengan kontribusi sebesar 64% terhadap total pra-penjualan.

“Kinerja ini didorong oleh permintaan yang terus berlanjut untuk produk rumah tapak yang diluncurkan pada tahun sebelumnya, seperti Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown,” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (11/2/2025).

Selain itu, peluncuran produk baru seperti seri Zen, Cendana Suites, dan seri Blackslate di Park Serpong, serta XQ Livin di Lippo Cikarang Cosmopolis, turut memberikan kontribusi signifikan.

LPKR juga telah memulai serah terima tahap pertama proyek Park Serpong pada November 2024, menunjukkan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dengan penyelesaian lebih cepat dari jadwal dalam waktu kurang dari 18 bulan.

Pada tahun 2024, total penjualan Lippo Karawaci sendiri tercatat sebesar Rp4 ,3 triliun. Penjualan residensial menjadi penyumbang terbesar dengan Rp2,99 triliun, diikuti dengan penjualan kavling tanah sebesar Rp491 miliar, dan produk komersial yang mencapai Rp494 miliar. Selain itu, penjualan kavling pemakaman di San Diego Hills turut menyumbang Rp202 miliar terhadap total pra-penjualan.

Anak usaha LPKR, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), mencatatkan pra-penjualan sebesar Rp 1,64 triliun dengan kontribusi produk residensial sebesar 51%, produk komersial 22%, dan produk industri 27%.

3 dari 3 halaman

Proyeksi 2025

Menatap tahun 2025, LPKR menargetkan pra-penjualan sebesar Rp 6,25 triliun, yang mengalami peningkatan 16% dibandingkan target tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini akan didorong oleh pembangunan proyek residensial dan komersial baru di Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, serta wilayah lainnya dalam landbank perusahaan.

John Riady menyampaikan, Lippo berkomitmen untuk terus memperluas portofolio dan mendorong inovasi untuk memenuhi kebutuhan pembeli rumah pertama dengan meluncurkan produk perumahan yang terjangkau di Park Serpong dan Lippo Cikarang Cosmopolis.

“Dengan peluncuran proyek-proyek baru yang akan datang, kami tetap yakin akan kemampuan kami untuk mencatatkan kinerja yang kuat di masa depan,” tutup dia.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *